KARANGASEM - Pada Rabu 9/10 sore, Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P., memimpin langsung pengamanan pelaksanaan Paruman Desa Adat di Desa Adat Bugbug. Kegiatan ini menjadi sorotan karena adanya ketegangan antara dua kelompok masyarakat di desa tersebut.
Kapolres didampingi oleh Wakapolres Karangasem dan para Pejabat Utama (PJU) Polres Karangasem dalam operasi pengamanan ini. Paruman yang diselenggarakan oleh Kelompok Gema Santi mendapat penolakan dari Kelompok Kelian Desa Adat bersama Prajuru Desa Adat, mencerminkan adanya konflik internal yang sedang berlangsung di Desa Adat Bugbug.
Mengantisipasi potensi gesekan antara kedua kelompok, Polres Karangasem mengerahkan total 195 personel keamanan. Para personel ini telah diploting sesuai dengan tugas dan bagian masing-masing untuk memastikan pengamanan yang menyeluruh dan efektif.
AKBP I Nengah Sadiarta menyatakan, "Kehadiran kami di sini adalah untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya Paruman. Kami berharap kedua belah pihak dapat menahan diri dan menyelesaikan perbedaan mereka secara damai dan sesuai dengan adat istiadat yang berlaku."
Konflik internal yang terjadi di Desa Adat Bugbug ini telah menjadi perhatian pihak kepolisian dan pemerintah setempat. Upaya-upaya mediasi dan pendekatan persuasif terus dilakukan untuk mencari jalan keluar yang dapat diterima oleh semua pihak.
Masyarakat Desa Adat Bugbug diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh suasana. Pihak kepolisian akan terus memantau situasi dan siap mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di desa tersebut.
Pengamanan ketat ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menangani potensi konflik di tingkat desa adat, sekaligus menegaskan pentingnya menjaga harmoni dalam kehidupan bermasyarakat di Bali.
(Cahaya)
