Header Ads Widget

KPK

6/recent/ticker-posts

PEDULI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI BALI, BRIPKA JONO MENDIRIKAN TPQ SECARA GRATIS UNTUK ANAK ANAK KAMPIAL NUSA DUA

 



Bripka Jono adalah seorang Polisi aktif yang berdinas di Ditpolairud Polda Bali. Dalam kesehariannya beliau juga berperan aktif di masyarakat khususnya di Perumahan Raya Kampial Nusa Dua Kuta Selatan.


Beliau kerap sekali ikut serta dalam hal kemasyarakatan seperti mengikuti kegiatan sosial dan keagamaan khususnya agama Islam yang dianutnya. 


Dalam hal Pendidikan Bripka jono juga berinisiatif di perumahannya untuk memajukan Pendidikan agama islam dengan mendirikan tempat Pendidikan agama yang mana dalam Pendidikan formal di sekolahan, Pendidikan agama Islam mendapatkan porsi sedikit sehingga tergerak hatinya untuk mendirikan Tempat Pendidikan agama untuk anak anak SD dan SMP yang tinggal di Nusa Dua.


Dalam kesempatan ini tim PID Ditpolairud Polda Bali bertemu dengan Bripka Jono pada saat mengajar mengaji di Taman Pendidikan Alquran As Syifa yang berlokasi di Perumahan Raya Kampial Kuta Selatan Badung pada kamis (23/2/2023).


Pendirian TPQ As-Syifa ini inisiatif kami karena Pendidikan agama Islam di Bali khususnya di SD dan SMP sangat minim, sehingga untuk mendapatkan ilmu agama Islam sedikit sehingga tergerak kami untuk membuat TPQ As-Syifa ini, terang Bripka Jono.


Di TPQ kami juga menggratiskan biaya bulanan kepada anak anak Santri, sehingga memacu untuk orang tuanya agar mengikut sertakan pembelajaran di TPQ kami, tambahnya.

Untuk pengajar di TPQ kami sudah ada 3 ustad yang siap mengajar ngaji untuk anak anak, lanjutnya.


Harapan kami kedepan dengan adanya TPQ ini bisa membantu anak anak dalam Pendidikan agama dan bagi anak anak yang belum ngaji bisa dating ketempat kami untuk mendapatkan Pendidikan agama. 


Ucapan terima kasih dan bangga dari wali santri atas perjuangan Bripka Jono yang telah berinisiatif mendirikan TPQ sehingga anak anak diperumahan Raya Kampial bisa mendapatkan ilmu agama yang berguna untuk kelak dewasa nanti, ungkap orang tua santri saat diwawancarai tim PID.

(Cahaya)