Header Ads Widget

KPK

6/recent/ticker-posts

Dandim Gianyar Dampingi Bupati Dalam Kegiatan Pemasangan Tanda Batas

 



Gianyar - Bertempat di Wantilan Pura Dalem Desa Adat Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Dandim 1616/Gianyar, Letkol Inf. Eka Wira Dharmawan, S.A.P., M.Si., mendampingi Bupati Gianyar dalam  kegiatan pemasangan tanda batas dan penyerahan sertifikat secara simbolis di Kabupaten Gianyar dengan tema *Anti Cekcok Anti Caplok*. Jumat (3/2/23).


Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Mc, doa dan dilanjutkan dengan sambutan Kepala BPN Provinsi Bali, menyampaikan dahulu tanda batas menggunakan tanda berupa pohon, saat ini Gempatas dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, dan di Bali memasang 10 ribu patok, dan khususnya di Kabupaten Gianyar akan memasang 4.000 patok. Provinsi Bali mendapatkan penghargaan melalui Kota Denpasar menjadi tertinggi kota lengkap pertama di Indonesia, dan semoga Gianyar bisa menyusul. 


Kepala BPN Kabupaten Gianyar,  Dr. I Made Sumadra, S.SiT.,M.M.,  menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati dan Forkopinda atas support sehingga bagian pertanahan dapat berjalan dengan baik. Pemasangan patok akan dilaksanakan serentak dan akan dilakukan penandatanganan berita acara pemasangan batas tanah. Di 20 Desa, teman-teman BPN sudah standby untuk melaksanakan pemasangan patok di seluruh wilayah Kabupaten Gianyar.


Bapak Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, SST., Par., MAP., menyampaikan sebagai Bupati Gianyar,  sangat menyambut dengan baik apa yang dilakukan oleh BPN Nasional, karena permasalahan tanah sangat sensitif. Serta berterimakasih atas kerja keras Kepala Kantor. Kehadiran BPN bukan hanya pada saat jual beli tanah, akan tetapi termasuk pada permasalahan konflik tanah.


Dilanjutkan dengan Penyerahan sertifikat PTSL secara simbolis oleh Bupati Gianyar di dampingi Kakanwil Provinsi Bali Kepala BPN Provinsi Bali dan BPN Kabupaten Gianyar


Sementara itu, Dandim 1616/Gianyar, Letkol Inf. Eka Wira menyampaikan Gemapatas ini merupakan upaya untuk meminimalisir konflik maupun sengketa batas tanah antar masyarakat.


Dengan mengusung tema  *Pasang Patok, Anti Cekcok, Anti Caplok* untuk menjaga batas tanah dan menghindari konflik ataupun sengketa. pungkasnya.


Dilanjutkan dengan acara nonton secara virtual bersama Forkopinda yang dilaksanakan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang di Kabupaten Cilacap melalui layar monitor dengan tema "Anti Cekcok Anti Caplok".

(Cahaya)